Beberapa bulan yang lalu dunia Indonesia gempar adanya zakat maut di Pasuruan. Waktu itu semua orang Indonesia ramai membicarakannya. Macam – macam tanggapan mereka. Ada beberapa orang yang mengurut dada lanataran hanya karena zakat saja sampai menimbulkan banyak korban jiwa. Beberapa orang lainnya ada yang geleng – geleng kepala meyesalkan kejadian itu. Mereka mengatakan, kalau memang berniat mau membagikan zakat saja, kenapa kok tidak mempersiapkan diri jauh sebelumnya. Apa dibentuk panitia, menghubungi keamanan atau lainnya, agar pelaksanaan pembagian zakat bias berjalan lancer dengan meninggalkan kesan yang baik dan meni ggalkan nama yang harum bagi semua orang. Tetapi ada pula yang sebentar – sebentar menghela napas panjang, dengan mengatakan kalau semua yang dia lakukan itu pada prinsipnya hanyalah sebagai bagian dari suatu kesombongan.
Membagikan zakat bagi umat Islam hukumnya wajib, sebagai suatu rangkaian untuk menyempurnakan ibadah puasanya dibulan Ramadhan. Bahkan didalam kitab suci Al Qur’an, Allah selalu merangkaikan antara shalat dan zakat. Karena itulah posisi zakat bagi umat Islam sangat penting sekali. Didalam salah satu hadis juga pernah disebutkan kalau kita ingin memberi dengan tangan kanan, maka seyogyanya tangan kiri jangan sampai tahu. Lantas apa kaitan ini bagi peristiwa Zakat mau di Pasuruan ? banyak. Karena itu dalam sub bab diatas kami sebutkan bahwa periistiwa ini sesungguhnya adalah sebuah pembelajaran dari Allah bagi kita semuanya.
Sebuah niat baik belum tentu akan dilihat baik oleh orang lain. Kunci dari semua ini adalah Niat. Semuanya awalnya dari niat. Dengan niat yang baik, maka paling tidak Allah akan mencatatnya sebagai sebuah perbuatan yang mulia. Langkah yang kedua adalah teknis pelaksanaan. Mengenai teknis pelaksanaan ini, paling tidak kita harus bias menyelaraskan antara Hablum Minallah dan Hablum Minannas. Kedua arah komunikasi ini harus bias selaras, serasi dan seimbang. Agar pelaksanaannya nanti bias menghasilkan hal yang baik, maka perlu adanya pertencanaan yang matang. Dalam merencanakannyapun kita harus belajar dari Al Qur’an dan Al Hadis. Apa kata Allah tentang yang akan kita laksanakan dan apa tuntunan Nabi tentang hal yang akan kita lakukan. Cari dan temukan itu. Insya Allah, Allah akan selalu melindungi kita.
Sehingga, teruslah berbuat baik, gunakan Al Qur’an dan Al Hadis sebagai landasan pelaksanannya, agar kesulitan Negara kita ini minimal bias kita Bantu agar secepatnya bias terselesaikan. AMIEN.
Sabtu, 25 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar